maart 10, 2013

Dia bukan dia yang dulu, dia sekarang berbeda


     Sehari waktu itu, menurutku sangat cepat. Entah kenapa aku begitu mengharapkan semua nya terlalu tinggi.. Mungkin ini efek dari menyayangi seseorang dan sebaliknya. Sabtu, terasa canggung saat aku memulai percakapan aneh itu. Memulai dengan seutas pertanyaan konyol yang justru aku tidak tahu mengapa. "berryyy? kapan sih pensinya?". Dia menjawab antusias berkata "hai! 4 5 6". Lalu aku menjawab kegirangan "halo, oh oke". As simple as that. Dan sehabis itu dia tidak pernah membalas sms ku dan direct message ku.
     Malam itu Sabtu malam, aku berdoa kepada Tuhan agar dia tidak akan pernah sekalipun membenci aku..  Aku merasa sedikit aneh dengan kelakuan ku akhir-akhir ini. Aku berfikir, sepertinya dia marah padaku.. Dan sejak kejadian Sabtu malam itu aku merasa justru dia menyindir aku di twitter. Tapi mereka bilang, aku harus berfikir normal dan gak berfikir yang aneh-aneh. Baiklah aku bisa terima ketika dia baru 1-2 kali menyindir, tapi Minggu siang ini dia sangat sangat sangat terlihat kalau dia itu memang menyindir aku. Memangnya aku bodoh seperti yang lainnya, tidak, dia salah menilai aku.
     Waktu berjalan terlalu cepat, aku melihat. Melihat dia bersama dia bercakap beb. Jujur, when i saw those chats between them, my heart fell down to my feet. Those were obviously smashed my heart. Aku tidak akan pernah lagi mengharapkan sesuatu yang justru membuat aku jatuh hanya gara-gara harapan yang terlalu tinggi itu. Sakit melihat dia membenciku seperti itu. Rasanya seharian saja tanpa udara, mati dong. 

hollaholland

Geen opmerkingen:

Een reactie posten